Masker Smanca, Diyakini Bisa Cegah Virus Corona
MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG - Dua Warga Negara Indonesia (WNI) positif terjangkit corona. Sebuah virus yang dapat mematikan manusia. Guna mengantisipasinya, siswi SMA Negeri 1 Candimulyo (Smanca) Kabupaten Magelang berinovasi menggabungkan dua masker untuk dipakai. Masker bisa dibeli di pasaran. Lapis pertama ditaruh di bagian depan. Lapis kedua diisi cengkih, bengle dan dlingo yang sudah diiris kecil-kecil dengan perbandingan sama. Masker kedua bersentuhan langsung dengan mulut. Masker itu diberi nama Masker Smanca, sebuah inovasi masker cegah corona. “Di sekolah kami ada siswa yang pilek, flu, batuk. Lalu setelah dipakaikan masker itu kondisinya membaik. Flu, pilek, batuk perlahan berkurang dan hilang. Dengan masker ini, kami menyakini bisa mencegah penularan corona,” kata Vanisa Laura Nurlira. Vanisa bersama Slamet Setiyani, siswi kelas X jurusan MIPA, yang menemukan inovasi masker. Diakuinya memang kandungan tersebut belum diteliti. Hanya diujicobakan ke siswa yang kena flu. Tetapi dalam waktu dekat ini akan dibawa ke Laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. \"Dalam waktu dekat ini akan dibawa ke sana,\" tambah Setiyani. Guru Pembimbing, Drs Ahmad Taufik mengatakan, hasil inovasi mereka, setelah diteliti rencananya akan diajukan sebagai Karya Ilmiah Remaja (KIR). Kemudian dilombakan dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonsia (OPSI) yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). \"Kita mengarahnya ke sana (OPSI). Paling telat dikirim Agustus tahun ini,\" tandas Guru Biologi ini. Dalam memunculkan inovasi itu mereka mengangkat kearifan lokal. Mengingat, di sekitar sekolah masih banyak masyarakat yang menggunakan bahan-bahan itu untuk bayi berumur kurang dari satu tahun. Ketiganya dibungkus lalu dikalungkan. Hal ini sebagai aroma terapi untuk meningkatkan ketahanan tubuh bayi. “Lalu siswa kami berinovasi. Yang tadinya untuk bayi, bisa digunakan sebagai masker,” akunya. Masker bagian depan untuk menyaring atau mencegah virus yang masuk ketubuh. Sedangkan yang bersentuhan langsung dengan mulut sebagai aroma terapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan Masker Smanca, diarahkan untuk melakukan pencegahan terhadap masalah kesehatan dunia terkait virus corona. \"Angkat potensi lokasi. Isu beratnya corona. Salah satu alat efektivitas untuk mencegah menggunakan masker. Kalau beli masker yang khusus, harganya lebih dari Rp500 ribu. Kalau pakai masker ini murah,\" tandasnya. Di pasaran harga masker tersebut seribu rupiah perlembar. Yang dibutuhkan dua. Satu maskernya dibuat lubang atau saku kecil untuk menaruh rempah-rempah tersebut. Total biayanya tidak sampai Rp7 ribu. Drs Rohmat Chozin, M. Ag yang saat diwawancarai masih menjabat sebagai kepala SMAN 1 Candimulyo mengatakan, dengan masker itu siswa bisa terhindar dari obat-obatan kimia. “Kami ingin merubah apa yang ada di sini. Ternyata dengan kearifan lokal seperti dlingo, cengkih, bengkle bisa menjadikan imun atau kekebalan tubuh. Satu dua tiga anak itu diberikan masker itu, kok ternyata ada perbedaannya. Kekebalan tubuhnya meningkat,” terangnya Rohmat yang kini pindah tugas menjadi Kepala SMAN 1 Bandongan. Sebagaimana diketahui, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan ada dua WNI yang terjangkit virus corona. Mereka berdomisili di Depok, Jawa Barat. Keduanya merupakan ibu berusia 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Mereka terjangkit virus corona setelah kontak dengan warga negara Jepang berusia 41 tahun. Warga negara asing (WNA) tersebut terdeteksi positif virus corona ketika berada di Malaysia. (rls/man)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: